Jumat, 29 Juni 2012 - 14:04 · Topik: euro-2012
Jakarta Seruu.com - Akhirnya Gli Azurri, Italia berhasil membuktikan keperkasaannya melawan Der Panzer, Jerman di semifinal EURO 2012 dengan kemenangan 2-1 (29/6/2012). Itu artinya Andrea Pirlo dkk, akan bertarung untuk kedua kalinya di ajang EURO 2012 ini melawan Tim Matador Spanyol. Kalau sebelumnya pertarungan mereka berakhir dengan skor imbang 1-1 di babak penyisihan EURO 2012, maka kali ini mereka akan bertarung habis-habisan di babak Final EURO 2012 untuk menentukan siapa sebenarnya yang layak jadi kampiun dan penguasa di benua Eropa.Kemenangan Italia melawan Jerman membuktikan bahwa pasukan Cesare Prandelli ini memang memiliki mental juara dan juga kelicikan yang jitu. Akibatnya buruk bagi Miroslav Klose dkk, Andrea Pirlo Cs berhasil membuyarkan mimpi tim Jerman dan sekaligus mematahkan rekor tak terkalahkan Der Panzer pada ajang EURO 2012 kali ini. Selanjutnya hanya tinggal kedua Finalis EURO 2012, Spanyol dan Italia yang masih memegang rekor tak terkalahkan hingga saat ini.
Pertandingan kedua tim di Final EURO 2012 kali ini pastinya akan menjadi pertarungan puncak bagi keduanya dan dapat dipastikan akan berlangsung seruu, keras dan menarik. Pada pertemuan pertama di babak penyisihan grup, kedua tim membukukan skor imbang 1-1, namun saat itu Cesc Fabregas dkk lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Pertemuan kedua tim di jilid keduanya pada partai puncak Piala Eropa 2012 tentunya akan menorehkan suasana yang berbeda, baik Vincente del Bosque maupun Cesare Prandelli akan menerapkan strategi yang berbeda, para pemain dari masing-masing tim juga akan bertarung dengan cara dan semangat yang berbeda. Baik Spanyol maupun Italia akan menampilkan permainan yang lebih total mengingat partai ini merupakan partai pamungkas di perhelatan EURO 2012 yang cuma 4 tahun sekali. Laga Final EURO 2012 yang mempertemukan tim "Matador" Spanyol vs "Gli Azurri" Italia rencananya akan dilangsungkan pada hari Senin (02/07/2012) pukul 01.45 WIB.
Inilah sebuah kesempatan "emas" bagi Italia untuk kembali meraih gelar juara Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah sekian lama belum berhasil membawa pulang gelar juara dan Piala Eropa ke negerinya. Perlu diketahui bahwa "Gli Azurri" Italia meraih gelar juara Piala Eropa adalah tahun 1968, dan setelah itu pencapaian terbaik adalah menjadi Runner-Up setelah dikalahkan Perancis di laga final dengan skor 2-1 di Piala Eropa 2000 yang berlangsung di Belanda-Belgia.
Bagi Tim Matador, Spanyol, mereka tentu akan berusaha mematahkan "kutukan" yang berlangsung selama ini di ajang Piala Eropa, dimana sang juara bertahan belum pernah ada yang berhasil mempertahankan gelarnya. Cesc Fabregas dkk tentunya sangat berambisi untuk mempertahankan gelar juara Piala Eropa yang mereka sandang tahun 2008 lalu sekaligus menciptakan rekor baru menjadi juara Piala Eropa untuk yang ketiga kalinya. Gelar juara Piala Eropa bagi Spanyol pertama kali diraih pada tahun 1964 dimana saat itu Spanyol menjadi tuan rumah, dan kedua kalinya diraih pada Piala Eropa tahun 2008 lalu yang berlangsung di Austria-Swiss.
Cukup menarik untuk menghitung-hitung peluang dari kedua tim ini. Dari segi pelatih, kedua tim punya pelatih yang jeli dan "bermata tajam" dalam memilih atau menempatkan pemain, menyusun strategi dan membaca kekuatan dan kelemahan lawan. Dari segi pemain, Spanyol punya Xavi Hernandez dan Cesc Fabregas yang piawai sebagai play maker dan pengatur serangan yang juga sanggup berperan sebagai "penyerang lubang" dari celah yang ditinggalkan striker di depan. Italia juga punya Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo untuk peran yang sama.
Kalau kita coba menganalisis kekuatan kedua tim dari lini per lini, Spanyol punya Casillas dan Italia punya Buffon, masing-masing merupakan kiper tangguh kelas dunia. Di lini belakang, Spanyol punya Sergio Ramos, Gerrad Piqué yang terbukti tangguh menjadi palang pintu, namun para pemain Italia sepanjang sejarah juga terkenal sebagai pemain yang kuat dalam bertahan.
Di lini tengah harus diakui Spanyol lebih lengkap, ada Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Xabi Alonso yang punya determinasi tinggi, baik menyerang maupun bertahan. Italia punya Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo yang sangat cerdik dan licik dalam memanfaatkan kelengahan lawan.
Untuk posisi juru gedor, sebenarnya Spanyol punya materi yang hebat dalam diri Fernando Torres, Pedro Rodriguez dan juga Jesús Navas, tapi sepertinya sampai sejauh ini jarang diturunkan sebagai starting line up. Sementara Italia punya Balotelli dan Cassano yang telah membuktikan ketajamannya di depan. Dari segi teknis dan kualitas skill rata-rata pemain, terlihat sebenarnya Spanyol lebih unggul. Namun hingga sejauh ini, Italia menunjukkan mereka punya mental baja, kelicikan dan juga keberuntungan.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah ketrampilan dan skill tinggi berhasil dikalahkan dengan kelicikan?. Cukup menarik juga untuk menebak-nebak. Bagaimana pendapat Anda?, Apakah tim Spanyol yang berisi pemain-pemain skilfull dan berteknik tinggi dengan jurus "tiki-taka"nya mampu mengalahkan Italia dan memboyong gelar jawara untuk kali ketiga atau malah sebaliknya, kelicikan Andrea Pirlo dkk. yang malah berhasil mematikan keampuhan jurus "tiki-taka" Fabregas dkk. dan merebut gelar juara Piala Eropa yang kedua kalinya. Pembuktiannya ada pada laga final tanggal 2 Juli 2012 mendatang.
Dari catatan sejarah pertemuan antara timnas Spanyol vs timnas Italia sampai saat ini terlihat berimbang. Tercatat timnas Spanyol dan Italia hingga hari ini telah bertanding sebanyak 30 kali, dari 30 laga yang sudah dilakoni, Spanyol memenangkan 9 laga sedangkan Italia memenangkan 10 laga, artinya timnas Italia unggul 1 kemenangan, sementara 11 lainnya imbang. Akan tetapi secara head to head dalam 5 laga terakhir, Spanyol masih lebih unggul.
Inilah Catatan Head to Head Spanyol vs Italia (5 laga terakhir)
1. EURO 2012, Spanyol 1 – 1 Italia (10/06/2012)
2. Uji Coba, Spanyol 1 - 2 Italia (11/08/2011)
3. EURO 2008, Spanyol 0 – 0 Italia (23/06/2008, Spanyol menang adu pinalti di perempat final)
4. Uji Coba, Spanyol 1 – 0 Italia (27/03/2008)
5. Uji Coba, Spanyol 1 - 1 Italia (28/04/2004)
Pada perempat final EURO 2008 terlihat Spanyol mengalahkan Italia melalui drama adu pinalti. Mungkinkah kejadian ini akan berulang? Who knows, bisa iya, tapi bisa juga tidak. Menurut Anda bagaimana? Anda boleh punya analisis dan prediksi sendiri. Saya ditugaskan untuk berbagi prediksi "Bung Seruu" dengan Anda, tapi sebelumnya coba kita intip prakiraan pemain kedua tim di babak final nanti.
SPANYOL:
Iker Casillas, Gerard Piqué, Sergio Ramos, Álvaro Arbeloa, Jordi Alba, Andrés Iniesta, Xavi Hernandez, Cesc Fábregas, Xabi Alonso, Sergio Busquets, Fernando Torres
ITALIA:
Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Federico Balzaretti, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, Claudio Marchisio, Daniele De Rossi, Riccardo Montolivo, Andrea Pirlo, Mario Balotelli, Antonio Cassano
Prediksi "Bung Seruu"
Laga akan berlangsung dengan tempo sedang, sesuai dengan karakter kedua playmaker di kedua tim, Xavi Hernandes di kubu Spanyol dan Andrea Pirlo di kubu Italia. Keduanya akan adu cerdik dilapangan, Xavi yang "kreatif" dan Pirlo yang "licik". Italia kemungkinan akan banyak melakukan serangan balik dari depan langsung ke jantung pertahanan Spanyol yang dijaga Ramos dan Piqué, sementara Spanyol akan lebih melebar memanfaatkan lebar lapangan melalui sayap-sayap dengan kecepatan tinggi. Dari grafik permainan terlihat Pirlo Cs dari babak penyisihan hingga ke babak final semakin lama semakin bagus dan produktif, sementara Spanyol terlihat agak "monoton" mengarah "lari-lari di tempat", apalagi strategi Del Bosque yang sampai sejauh ini "kurang suka" menggunakan striker murni.
Menurut terawangan "Bung Seruu" kedua tim punya peluang yang sama untuk menang, itu semua orang juga tau, iya khan? Namun... (ini dia yang penting), pelatih Gli Azurri punya "desire" yang sangat kuat untuk merebut tahta dari "sang raja", dia punya "sentuhan" dan "roh" yang menyatu dengan Pirlo Cs, sedangkan di pihak Spanyol, Del Bosque sepertinya "hanya" ingin mengulang dan mempertahankan gelar atau tahta yang sudah pernah diraih. Itu punya arti, dampak dan kekuatan yang berbeda saat bertarung dalam laga "hidup mati" seperti ini.
Artinya "kesaktian" matador-matador Spanyol akan berusaha ditaklukkan oleh gladiator-gladiator pemakan "mie" yang mereka namakan spaghetti. Permainan teknik tinggi dari Xavi Hernandez dkk akan dilawan dengan kelicikan Andrea Pirlo Cs. Kemungkinannya? Nah...ini dia yang agak rumit bin ruwet! Sama-sama pake "ru"...yang satu pakai mit, yang lain pake wet...wkwkwk...
Bung Seruu melihat prosentase 55 : 45 untuk kemenangan Italia, dengan catatan Del Bosque tetap dengan konsepnya yang tidak menurunkan striker murni di awal. Bila ini yang dia lakukan kemungkinan skor 2-1 untuk Italia, tapi bila Del Bosque memasang Torres dalam starting eleven, maka ada kemungkinan 1-0 atau 2-0 untuk Spanyol. Kemungkinan imbang hingga berakhir adu pinalti juga cukup besar, bila ini yang terjadi maka peluangnya sama, tinggal tunggu nasib...bila si nasib datang ke Spanyol, maka Spanyol yang menang, tapi... bila si nasib ikutan makan spaghetti maka Italia lah yang menang... ggitu llohh... gitu aja koq repot!!! Tapi Bung Seruu lebih pegang Italia kalau adu pinalti.[hrs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar